Toboali – Pemkab Bangka Selatan menyatakan perlu kiat khusus dalam mengatasi cuaca ekstrim agar panen raya padi pada tahun 2021 di daerah itu dapat optimal.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Pemkab Bangka Selatan, Suhadi, menyebut jika hal ini tidak diantisipasi maka akan sangat merugikan para petani.

Menurut Suhadi, salah satu jalan keluar dari kondisi ini yakni dengan mengatur pola irigasi agar saat musim penghujan tidak merusak bibit yang telah disebar.

“Dengan mengatur pola irigasi ini maka saat musim kemarau sawah petani tidak kekeringan. Untuk itu perlu trik khusus menyikapi kondisi ini,” kata dia beberapa waktu lalu.

Meski begitu, kekhawatiran terhadap kondisi ini pasti ada lantaran tingkat produksi terkendala faktor cuaca karena irigasi untuk pengairan belum memadai untuk menyuplai air.

Suhadi berharap panen padi tahun 2022 dapat melimpah dan para petani dapat memanen padi 3 kali dalam setahun. Laporan statistik untuk sektor pertanian padi sawah, luas tanam mencapai 6.061,05 hektar.

“Dari luas tersebut yang panen terdapat 4.813.05 hektar, puso 701,05 hektar, dengan hasil produksi 22.577.13 ton untuk seluruh kecamatan di Bangka Selatan.