2 dari 2 halaman

“Kita tidak punya pilihan lain, kalau masih ingin PWI dan profesi wartawan dianggap dan dihormati masyarakat, jaga kredibiltas organisasi dan profesi,” ucap Kemal.

Faktanya wartawan ada yang mengabaikan KEJ dan KPW, kebenaran suatu informasi kadang diabaikan.

“Kondisi demikian bisa menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada profesi wartawan. Itu harus kita cegah bersama. Caranya membangun ketaatan pada KEJ dan KPW, serta PD/PRT PWI,” tegas Kemal.

“Kelihatannya saja pejabat mau ke kita, tapi masyarakat sudah tidak menganggap dalam memenuhi informasi yang menjadi hak publik,” sambungnya.

Disinilah pentingnya kekompakan pengurus PWI. “Kebersamaan seperti apa yang harus kita jalankan? Yang penting kita sesuaikan dengan spirit kebersamaan, ada dialog, ngobrol,” ujarnya.

Menurut Kemal menjaga marwah dan tertib organisasi mutlak dilakukan. Jika diabaikan, bisa menimbulkan citra buruk di masyarakat.

“Jangan sampai permasalahan menjadi duri dalam tubuh kita (PWI). Jaga marwah PWI dengan persaudaraan, kebersamaan sehingga PWI menjadi organisasi yang berkarya bagi masyarakat,” kata Kemal.

Sementara Anggota Dewan Penasehat Dr. Edwar Depari, mengingatkan pentingnya keahlian bagi anggota PWI. Untuk itu proses belajar dan pendidikan harus terus dilakukan.

Selain itu, dia mengingatkan agar PWI mendapat respek dari masyarakat maka anggota harus terikat dengan Kode Etik.

Konkernas dihadiri seluruh pengurus PWI Pusat, Dewan Kehormatan PWI Pusat, Dewan Penasihat PWI Pusat, para ketua, sekretaris dan Ketua Dewan Kehormatan PWI dari 34 provinsi. (*)

SUMBER: JARINGAN MEDIA GRUP