ATAS KEBERHASILANNYA menghidupkan kembali usaha kerajinan tenun cual di Pangkalpinang yang seakan pernah mati suri, maka dianugerahkanlah penghargaan dan Tanda Jasa sebagai upaya pemerintah memotivasi agar tenun cual terus berkembang:

1. Perhargaan UPAKARTI Jasa Pelestarian tahun 2007 dari Presiden RI.
2. Penghargaan Jasa Pelesatarian Budaya dari Walikota Pangkalpinang Bpk. Zulkarnain Karim tahun 2008.
3. Mendapatkan Peniti Emas dan Penghargaan sebagai Tokoh Pelestari & Pengembang Warisan Budaya tahun 2006 dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Bpk. Ir. Zero wacik.
4. Penghargaan Citra Kartini Award Tahun 2010 dari Yayasan Citra Prestasi Anak Bangsa.

3. Fungsi Sosial Tenun Cual

a) Busana kebesaran bangsawan muntok abad ke 18
b) Busana Pengantin
c) Busana pada acara adat
d) Busana sehari-hari
e) Pemberian saat menyambut tamu atau cinderamata
f) Benda hiasan dan dekorasi yang bernilai budaya, artistik, dan estetik
g) Benda ekonomis

 

LAUNCING OVOP PKP
Sumber foto: istimewa.

4. Arti Tenun Cual

Cual sendiri bararti celupan benang pada proses awal. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Cual berarti mori atau gulungan benang yang akan diwarnai, dicelup ataupun diikat.

Namun seiring berjalannya waktu, cual menjadi suatu istilah atau sebutan masyarakat Bangka Belitung terhadap kain tenun tradisionalnya.

Ini sama halnya dengan beberapa daerah, seperti di Batak, masyarakatnya menyebut kain tenun tradisionalnya dengan sebutan Ulos, Padang menyebut kain tenun tradisionalnya dengan sebutan Pandaisingkek, Palembang terkenal dengan Songket, Lampung terkenal dengan tapis, Sulawesi Utara terkenal dengan Kain Tenun Bentenan, Sulawesi Tengah terkenal dengan Tenun Ikat Donggala dan lain-lain.

5. Kriteria atau Ciri Khas

Tenun cual merupakan kain adat tradisional daerah yang memiliki kriteria atau ciri khas sebagai berikut :

a. Jenis Motif biasanya terinspirasi dari alam lokal misalnya tumbuhan, hewan dan benda.
b. Motif dan warna tenun cual biasanya memiliki makna dan filosofi hidup.
c. Bahan baku dominannya adalah benang sutera, sedangkan benang emas hanya sebagai modifikasi.
d. Pewarnaan benang menggunakan teknik tenun ikat.
e. Ditenun menggunakan alat tenun tradisional bernama gedokan.

IMG 0729
Sumber foto: istimewa.

6. Keunggulan tenun cual

Menjawab pertanyaan Ibu Sri Utami, istri PJ Gubernur Kepulauan Bangka Belitung bapak Ridwan Djamaluddin, sekaligus Ketua Dekranasda, yang mungkin menjadi pertanyaan sebagian besar masyarakat, “mengapa harga tenun cual relatif lebih tinggi atau mahal bila dibandingkan dengan kain tenun adat dari daerah lain?” Berikut uraian jawaban yang merupakan keunggulan tenun cual:

1) Kualitas tenun cual diakui dan telah mendapat apresiasi hingga di tingkat nasional. Pada Tahun 2007, tenun cual kualitas terbaik mendapatkan Perhargaan dari 3 menteri:

1) Penghargaan Kreasi Tenun Lembaran Kategori Struktur Tenun Terbaik dari Menteri Perindustrian.
2) Penghargaan Produk Tenun Terbaik pada Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat.
3) Penghargaan Kualitas dan Produktivitas dari Menteri Tenga Kerja dan Transmigrasi.

2) Pada tanggal 12-13 September 2011 Tenun cual telah diresmikan sebagai Produk OVOP (One Village One Product) Kota pangkalpinang oleh Menteri Koperasi dan UKM RI dan ditetapkan dengan Keputusan Walikota Pangkalpinang Nomor 55 Tahun 2012, Tentang Penetapan IKM Tenun Cual Selindung sebagai IKM berbasis OVOP.

3) Bahan baku kualitas terbaik
benang sutera asli dan bahan pewarna tidak luntur dan mengkilap.

4) Motif eksklusif dalam lindungan khas cipta.
Ada 10 sertifikat haki dan hak cipta motif.

5) Bernilai historis.
Mulai dari penenun, pengguna dahulunya merupakan paten keluarga bangsawan.

6) Motif memiliki makna;

7) Warna memiliki filosofi yang langsung menggambarkan status sosial sesorang.

8) khas (deferensiasi).
Merupakan identitas budaya dan jati diri daerah Kepulauan Bangka Belitung yang mayoritas bersuku bangsa melayu.

9) Diproduksi menggunakan gedogan sehingga “edisi terbatas”.
gedogan yang merupakan warisan pengetahuan, teknologi dan keterampilan orang-orang melayu abad ke 18 dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) atau Intangible Culture Heritage (ICH) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

10) Tingkat kerumitan pembuatan cukup tinggi. Menyusun helai demi helai benang menjadi sebuah motif.

11) Merupakan pasar monopoli.
Hanya beberapa pelaku usaha saja yang benar-benar merupakan pengrajin tenun cual.

IMG 2530 1 scaled
Sumber foto: istimewa.

7. Jenis Motif

Terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

1) Susunan motif ruang kosong yang disebut motif Jande Bekecak.
2) Susunan motif bercorak penuh yang disebut motif Penganten Bekecak.
Terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
1) Motif yang menyerupai hewan yang disebut zoomorfis.
Contohnya: bebek bekandang, merak, naga besaung.
2) Motif yang menyerupai tumbuh-tumbuhan yang disebut florafis.
Contonya: kembang kenanga, kembang teratai, kembang setangkai, kembang sumping, kembang rukem, kembang setaman, kembang sepatu, pucuk rebung.
3) Motif campuran zoomorfis dan florafis.
Contoh: bebek dan kembang setangkai, bebek dan kembang setangkai, kembang setangkai dan burung layang.
4) Motif yang menyerupai benda.
Contohnya: motif tombak gajah mada. (bersambung)