27 JANUARI 2023, Kabupaten Bangka Selatan akan berumur 20 tahun. Banyak capaian positif yang telah diraih daerah ini dalam usia yang menginjak ‘remaja’, walaupun tidak bisa dinafikan pula kekurangan yang ada termasuk sektor-sektor pembangunan yang perlu digenjot lebih keras.

Berangkat dari Pilkada Serentak Tahun 2020, semua kalangan pasti sudah mahfum pada titik mana mereka berpijak. Namun terlepas dari semua warna yang dipegang saat itu, usai ‘pesta rakyat’ selesai, baiknya kita kembali kepada satu tujuan berdirinya daerah ini sebagai sebuah daerah otonom baru.

Usai Riza Herdavid-Debby Vita Dewi dinyatakan sebagai pemenang Pilkada Serentak 2022 di Kabupaten Bangka Selatan dan dilantik, banyak kalangan yang berseberangan haluan dengan Riza-Debby khawatir. Dalam benak meraka, ‘pasti kami akan dihajar’. Termasuk beberapa pejabat yang terindikasi kuat ‘bermain’ di belakang layar membantu calon yang ternyata kalah bertanding.

Seiring berjalannya waktu, kekhawatiran sebagian besar kalangan itu ternyata tidaklah 100 persen benar. Bahkan bisa jadi disebut ‘Hoaxs‘. Berdasarkan pengamatan penulis, banyak pejabat yang nyata-nyata berseberangan ternyata ikut dilantik oleh Riza Herdavid-Debby Vita Dewi selaku Bupati dan Wakil Bupati Bangka Selatan.

“Sudah, kita lupakan masa lalu, ayo kita bangun daerah kita. Saat ini kita sebagai warga Bangka Selatan harus fokus membenahi daerah kita agar dapat sejajar dengan daerah lain di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bahkan harus lebih baik. Hilangkan dinding-dinding yang membuat kita tercerai berai,” kata Riza saat itu.

Ternyata komitmen Riza Herdavid dan Debby Vita Dewi bukan hanya sekedar slogan dan pencitraan politik. Berdasarkan pengalaman salah satu narasumber penulis, dia menguatkan fakta lapangan bahwa komitmen Riza-Debby bukan slogan dan pencitraan.

“Kamu tahu sendirilah, saat Pilkada kemarin saya berada dimana, kaki saya berpijak dimana. Namun saat mengikuti ujian profesi saya, penguji meminta kita mencari jejaring yang salah satunya adalah Riza Herdavid,” ucap dia polos.

Dia merenung dan berpikir saat penguji meminta dia menelfon langsung Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid untuk diminta menjadi salah satu dari sekian banyak jejaring yang dimiliki dalam menunjang kerja profesinya.

Usai merenung, wajah dia berubah cerah dan bersemangat saat bercerita. Rupanya ekspektasi dia bahwa Riza Herdavid tidak akan membantunya sirna seketika saat politisi PDI Perjuangan itu justru menelfon langsung dirinya saat berada di depan penguji.

Dari cerita dia, penulis hanya tersenyum. Ternyata orang yang dia anggap buruk justru menawarkan senyum saat dia membutuhkan bantuan.

Terlepas dari pandangan sang teman barusan, penulis langsung tertarik akan sebuah fenomena Asal Bapak Senang (ABS). Hal itu dicetuskan Riza Herdavid saat memipin rapat evaluasi kinerja tahun 2022 dan memberi rambu-rambu dalam pelaksanaan pembanguan di daerah itu pada tahun 2023.

Berdasarkan pantuan, memang ada beberapa pejabat yang kalau memberi laporan selalu baik kepada Riza Herdavid. Padahal fakta lapangan berbicara lain. Tak hanya ABS, pejabat-pejabat itu selalu ‘ngitil‘ di belakang bupati, padahal kinerja mereka jauh panggang daripada api, jauh dari target yang ditetapkan.

“Kalau ngitil di belakang aku, pasti kupecat. Kami melantik mereka untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat, bukan justru ngitil di belakang saya. Yang bikin saya jengkel, kerjaannya justru tidak selesai,” kata David, sapaan akrab Riza Herdavid.

Tiba-tiba pikiran penulis zonk. Masih ingin tangan ini menari-nari untuk menulis. Tapi apa daya lauk pauk yang disajikan istri diatas meja mulai menggoda selera. Ditambah lagi saat penulis melihat sambal terasi. Haduh, mending makan deh.

 

Follow berita Suara Bahana di Google News