2 dari 2 halaman

 

Molen juga meminta maaf jika dalam perayaan dan jamuan ini masih kurang dari harapan dan masih banyak kekurangan.

“Dalam kebersamaan hari ini jika seadanya dan belum meriah mohon dimaafkaan. Tapi artinya mulai dari sini menimbulkan marwah baru, bahwa SARA tidak ada.

Kita tunjukkan kebersamaan mulai dari titik nol. Dari perbedaan menjadi suatu kekuatan kita bersama,” tuturnya.

Ia juga menegaskan kepada para investor yang ingin masuk ke kota Pangkalpinang. Menurutnya, Pemerintah Kota Pangkalpinang tidak memungut biaya kepada investor.

“Sampaikan kalau ada apa-apa, investasi di kita tidak ada wani pironya. Saya lakukan untuk Pangkalpinang, PAD untuk pembangunan infrastruktur dan banjir. Saya butuh dukungan dari pengusaha terutama chingin Tionghoa,” tegasnya.

“Pangkalpinang kalau dibiarkan begini terus mau jadi apa. Terlalu kerdil kalau hanya memikirkan politik identitas mari kolaborasi kita bangun Pangkalpinang,” sambungnya.

Menurutnya, menjadi pemimpin amanah harus punya ketulusan membangun Kota Pangkalpinang. Untuk itu ia meminta kepada masyarakat bersama-sama menjadikan kota Pangkalpinang lebih baik lagi.

“Pangkalpinang punya aset luar biasa. Saya punya jargon senyum karena terkenal ramah tamah sopan tidak pernah konflik SARA.

Mengembalikan norma dan budaya dulu saya pakai jargon senyum. Saya siap buat perubahan menjadi lebih baik lagi ke depannya. Untuk itu mohon bantu kami agar Pangkalpinang jauh lebih baik lagi,” jelasnya.

Sementara anggota DPR RI Dapil Bangka Belitung, Ir Rudianto Tjen lewat momentum imlek ini mengajak masyarakat kota Pangkalpinang lebih kompak lagi. Demi kemajuan Kota Pangkalpinang yang lebih baik.

“Saya bangga karena Pak Molen ini walau tidak merayakan imlek tapi mengadakan imlek bersama di rumah dinasnya. Saya harap ini bukan terakhir. Babel punya sejarah panjang kerukunan dalam keberagaman ini,” kata dia.

Menurut legislator PDI Perjuangan itu, acara Imlek di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang yang notabene muslim baru pertama kali dilakukan di Indonesia.

“Mungkin Pak Molen satu-satu wali kota muslim yang melaksanakan imlek bersama di rumah dinasnya. Kita terus gelorakan fanghin tonghin jitjong dengan hidup sejahtera antar umat agama, suku dan budaya,” pungkasnya