SUARABAHANA.COM — Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga, telah mengambil langkah yang signifikan dalam upaya meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi di daerah ini.

Kegiatan pelatihan digitalisasi dengan tema “Branding, Pemasaran, dan Penjualan” di desa wisata, homestay / pondok wisata, souvenir, dan fotografi di Hotel Grand Marina Toboali, Selasa (3/10/2023) menjadi bagian dari upaya ini.

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Bangka Selatan, Firmasyah, SH, MM, dalam sambutannya menyebut pemerintah daerah dengan tekun mendorong usaha kecil menengah dan industri lokal untuk terus memasarkan produk unggulan daerah.

78167e74b7d024f6a2447a9199d0519770e93e4da3fbe4c12a5072b9e32dc4ad.0
Aset foto: Diskominfo Bangka Selatan.

Dalam era digitalisasi yang semakin berkembang, pelatihan ini menjadi penting untuk membekali para pelaku usaha pariwisata dengan keterampilan yang relevan.

“Melalui pelatihan digitalisasi pelayanan kepariwisataan, yang didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Non Fisik Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, kami berharap bisa berkolaborasi dalam memasarkan produk pariwisata dan ekonomi kreatif kita.

Hal ini merupakan langkah progresif dalam memanfaatkan potensi daerah untuk meningkatkan pendapatan lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi.Lebih lanjut, Firman berharap agar pelatihan ini dapat membantu menguatkan nilai jual dan daya saing produk-produk asli dari Bangka Selatan,” kata Firman.

Tujuannya adalah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat, meningkatkan perekonomian, serta melestarikan alam, budaya, dan lingkungan di sekitar Kabupaten Bangka Selatan.

“Besar harapan saya semoga pelatihan ini dapat berjalan dengan baik, menguatkan nilai jual dan daya saing produk Bangka Selatan dapat menguatkan pondasi kepariwisataan yang kita rintis sehingga mampu mencapai tujuannya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, meningkatkan perekonomian melestarikan alam, budaya, dan lingkungan sekitar kita,” ungkap Firman.

Dalam penutupan sambutannya, Firman tak lupa mengajak semua peserta dengan slogan “Asak Kawa Kita Pacak.” Slogan ini menjadi semangat bagi semua pelaku usaha untuk terus memasarkan produk-produk mereka melalui media digital, terutama melalui smartphone atau ponsel pintar yang digunakan sehari-hari sebagai alat komunikasi yang produktif.

Kegiatan pelatihan digitalisasi ini menandai komitmen Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dalam meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi daerah. Dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh melalui pelatihan ini, diharapkan pelaku usaha pariwisata lokal akan dapat bersaing secara lebih efektif dalam pasar yang semakin kompetitif.

Dalam jangka panjang, hal ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat, ekonomi daerah, dan pelestarian sumber daya alam serta budaya lokal.Semua mata tertuju pada masa depan yang cerah, di mana Bangka Selatan akan semakin dikenal sebagai tujuan pariwisata yang menarik dan berdaya saing.