Masjid Agung Kubah Timah Diresmikan: Capaian Sejarah Kota Pangkalpinang
SUARABAHANA.COM — Masjid Agung Kubah Timah diresmikan secara resmi oleh Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil atau Bang Molen, Jumat (10/11/2023). Peristiwa ini tak hanya menjadi tonggak bersejarah bagi masyarakat Kota Pangkalpinang, tetapi juga bagi umat muslim di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Bang Molen, dalam sambutannya, menyatakan bahwa hari peresmian ini adalah momen yang dinantikan oleh banyak orang. “Akhirnya kita resmikan bertepatan dengan 10 November, hari pahlawan,” ungkapnya dengan bangga.
Dalam periode pertamanya sebagai Walikota, Bang Molen mengakui kekurangan, salah satunya adalah ketiadaan Masjid Agung. Proses pembangunan dimulai dari pemikiran bersama dengan berbagai pihak, termasuk arsitek terkenal, Ridwan Kamil, yang juga arsitek masjid Al Jabbar Kota Bandung.
Molen membagikan perjalanan pembangunan, mulai dari perencanaan teknis hingga pelaksanaan pembangunan di lahan eks gudang beras pada tahun 2022. Masjid Agung Kubah Timah, berdiri megah dengan lima kubah, memiliki peran yang jelas.
Kubah pertama menjadi tempat pelaksanaan shalat dengan kapasitas hingga 2.000 jamaah. Kubah kedua dan ketiga disediakan untuk wudhu dan toilet ikhwat serta ikhwan. Wako Molen berharap, dengan izin Allah SWT, kubah keempat akan menjadi Islamic Center, dan kubah kelima akan menjadi Gedung Serba Guna.
Menariknya, meski dinamakan Masjid Agung Kubah Timah, tidak semua bagian terbuat dari timah. Namun, nama tersebut dipilih sebagai simbol komoditas andalan Bangka Belitung. Wako Molen menegaskan bahwa keberagaman agama dapat diwujudkan, mencatat keberadaan Gereja Manantha yang berdiri sejak 1927 didekat masjid sebagai simbol persaudaraan lintas agama.
Selain itu, bentuk tudung pada masjid ini tidak hanya sebagai elemen arsitektur. Menurut Molen, tudung saji ini mencerminkan warisan budaya Bangka Belitung yang turun temurun. Hal ini merupakan upaya untuk menjadikan masjid sebagai simbol keharmonisan agama di Kota Beribu Senyuman.
Masjid Agung Kubah Timah dibangun dengan perhatian khusus terhadap kebutuhan ibadah dan aktivitas keagamaan lainnya. Dengan 7 Imam, 4 Muadzin, dan 7 Marbot yang dipilih melalui seleksi ketat, masjid ini berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Pangkalpinang.
Dalam rangka menjalankan manajemen Masjid Agung Kubah Timah, Molen menetapkan pengurus yang terdiri dari tokoh-tokoh terpercaya di Kota Pangkalpinang. Dengan susunan yang matang, diharapkan masjid ini dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial yang memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Tinggalkan Balasan