SUARABAHANA.COM — Meskipun hujan telah turun, Kolong Bacang, sumber air baku utama untuk wilayah Kecamatan Bukit Intan, masih mengalami kekeringan.

Perumdam Tirta Pinang yang bertanggungjawab atas distribusi air di wilayah ini, telah menetapkan langkah-langkah untuk mengatasi tantangan ini.

IMG 20231129 WA0000

Plt Direktur Perumdam Tirta Pinang, Masagus Hakim, mengungkapkan, meskipun hujan telah mulai turun, kolong seluas 89.726 meter persegi ini masih kering.

Hal Ini menjadi perhatian serius pihaknya karena berpotensi mempengaruhi pasokan air ke pelanggan di wilayah tersebut.

“Meskipun hujan turun, Kolong Bacang masih kering, dan belum ada air hujan yang masuk ke sana,” ujarnya pada Selasa (28/11/2023).

Mencari Sumber Air Alternatif

Dalam upaya mengatasi kekeringan, Perumdam Tirta Pinang berencana mencari sumber air baku alternatif di sekitar Bacang.

Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah menggunakan air dari kolong retensi wisata.

Rencananya, hal ini akan menjadi solusi dalam waktu dekat untuk mengatasi kekeringan di Kolong Bacang.

Keringanan Tagihan untuk Pelanggan Terdampak

Menyadari dampak kekeringan terhadap pelanggan yang bergantung pada distribusi air dari Kolong Bacang, Perumda Tirta Pinang berencana memberikan keringanan tagihan.

Namun, langkah ini masih menunggu persetujuan Dewan Pengawas.”Hingga saat ini, kita masih menunggu hasil persetujuan Dewan Pengawas terkait keringanan biaya tagihan kepada pelanggan yang terdampak,” ungkap Hakim.

Langkah-langkah ini kata Masagus mencerminkan komitmen Perumdam Tirta Pinang untuk secara proaktif mengatasi tantangan kekeringan dan memastikan pasokan air yang memadai untuk masyarakat di Kecamatan Bukit Intan.

“Dengan mencari sumber air alternatif dan memberikan keringanan tagihan, Perumdam Tirta Pinang berusaha meminimalkan dampak kekeringan pada masyarakat setempat,” tandas Masagus.