SUARABAHANA.COM — Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan, bersama dengan Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang dan sejumlah pejabat struktural mengikuti rapat koordinasi rutin yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri untuk mengendalikan inflasi daerah.

Rapat koordinasi virtual ini digelar di Smart Room Center (SRC) Kantor Wali Kota Pangkalpinang pada hari Rabu, 13 Maret 2024.

IMG 20240323 WA0021

Tinjauan mengenai inflasi dan indeks perkembangan harga pada minggu pertama Maret 2024 disampaikan oleh Deputi Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini.

Beliau menyampaikan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi faktor utama penyumbang inflasi, baik secara bulanan maupun tahunan.

Menurut Pudji, ketiga kelompok ini mengalami inflasi sebesar 1 persen dan memiliki andil sebesar 0,29 persen pada bulan Februari 2024. Hal ini merupakan andil terbesar dibandingkan dengan kelompok lainnya.

Beberapa komoditas yang menjadi penyumbang inflasi yang dominan meliputi beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan minyak goreng.”Pada bulan Februari 2024, angka inflasi di Kota Pangkalpinang mencapai 2,42 persen,” ujar Pudji.

Dalam upaya pengendalian inflasi, Pemerintah Kota Pangkalpinang telah melakukan berbagai langkah, antara lain menghadirkan operasi pasar, gerakan pangan murah, serta sidak stok bahan pokok untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan.

Selain itu, beberapa komoditas seperti bawang merah, tomat, dan cabai rawit juga memberikan kontribusi terhadap deflasi.

Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan upaya-upaya pengendalian inflasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang dapat memberikan hasil yang positif dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan di tingkat lokal.

Melalui kesadaran akan pentingnya pengendalian inflasi, diharapkan ekonomi daerah dapat terus tumbuh dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Pangkalpinang.