SUARABAHANA.COM – Cuaca panas yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia dalam sebulan terakhir turut berdampak pada sektor pertanian di Kabupaten Bangka Selatan. Kondisi ini mengancam lahan sawah yang menjadi sumber penghidupan utama bagi banyak masyarakat di daerah tersebut.

Menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan telah melakukan langkah-langkah pemantauan intensif terhadap sawah-sawah yang terdampak kekeringan.

1000170787
Risvandika.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Bangka Selatan, Risvandika, menyatakan bahwa pihaknya telah mendata sawah-sawah yang berpotensi mengalami kerugian akibat kekeringan.

“Kita telah memantau dan mendata sawah-sawah kategori tanam yang ada di Bangka Selatan, yang sedang mengalami sedikit kekeringan. Sawah yang belum tanam atau masih lahan kosong walaupun mengalami kekeringan bukan termasuk titik pantau kami,” jelas Risvandika pada Senin (5/8/2024).

Pemantauan ini difokuskan pada sawah-sawah di desa-desa yang telah memasuki masa tanam dan kini mengalami kekeringan. Beberapa desa yang mendapatkan perhatian khusus antara lain Desa Bukit Terap, Desa Rias, dan Pulau Besar Desa Batu Penumpang.

Sebagai bentuk mitigasi, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Bangka Selatan telah merencanakan serangkaian upaya untuk mengatasi dampak kekeringan. Risvandika menyebutkan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan kepada petani melalui pembuatan waduk, pembangunan sumur bor, serta pemasangan pompa air di titik-titik yang strategis untuk membantu pengairan lahan pertanian yang terdampak.

“Kami sedang berupaya seoptimal mungkin untuk memastikan agar dampak kekeringan ini tidak menyebabkan kerugian besar bagi para petani. Bantuan berupa waduk, sumur bor, serta pompanisasi akan kami lakukan sesegera mungkin agar dapat meminimalisir dampak dari cuaca panas yang ekstrem ini,” tambah Risvandika.

Diharapkan, langkah-langkah yang telah direncanakan oleh pemerintah daerah ini mampu membantu petani di Bangka Selatan menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca yang ekstrem, sehingga hasil pertanian tetap dapat dipertahankan dan kerugian dapat diminimalisir. (*)