SUARABAHANA.COM – Erzaldi Rosman Djohan, Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) periode 2024-2029, mendorong penerapan teknologi baru dalam pengelolaan sampah di wilayah Babel. Teknologi yang diusung adalah Pemusnah Sampah Hydrodrive, yang dianggap sebagai solusi efektif untuk mengatasi masalah sampah yang semakin memprihatinkan di daerah tersebut.

1000170959
Sumber foto: istimewa.

Menurut Erzaldi, kondisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Babel, khususnya di Kawasan Parit Enam, Kota Pangkalpinang, sudah tidak lagi memadai untuk menampung volume sampah yang terus bertambah setiap harinya. Dalam beberapa tahun ke depan, masalah ini diprediksi akan semakin parah jika tidak ada langkah konkrit yang diambil untuk penanganan sampah.

“Nantinya kita akan menggunakan konsep desentralisasi. Di mana sampah bisa dimusnahkan langsung di sumbernya, jadi tidak memerlukan TPA yang luas,” ujar Erzaldi saat diwawancarai pada Sabtu (06/10/2024).

Erzaldi menjelaskan bahwa teknologi Pemusnah Sampah Hydrodrive merupakan salah satu teknologi thermal yang paling cocok untuk diterapkan di Babel. Teknologi ini mampu memusnahkan sampah dalam jumlah besar dengan cepat, menggunakan bahan bakar air sehingga biaya operasional dan perawatannya rendah. Hal ini juga membuat teknologi ini lebih ramah lingkungan dibandingkan metode lain.

“Hydrodrive juga sudah memenuhi persyaratan teknis terkait emisi sesuai dengan Permen LHK No. P.70/menlhk/setjen/kum.1/8/2016. Kapasitasnya 50 ton per hari, dan bisa ditempatkan di dekat sumber sampah sehingga tidak membutuhkan lahan yang luas,” tambah Erzaldi.

Teknologi ini tidak hanya berfokus pada pemusnahan sampah, tetapi juga dilengkapi perangkat pemilah dan pengering. Sampah yang masih memiliki nilai ekonomi dapat dipilah untuk dijual atau diolah kembali. Sedangkan sampah basah dapat dikeringkan menggunakan Rotary Dryer (Drum Kuning), sehingga proses pemusnahan sampah menjadi lebih efisien. Sebagian dari sampah kering juga dapat dijadikan RDF (Refuse-Derived Fuel), yaitu bahan bakar yang dihasilkan dari limbah padat.

Selain mengatasi masalah volume sampah, teknologi Hydrodrive ini juga dilengkapi dengan Cyclone Wet Scrubber atau sistem penyaring asap. Perangkat ini memungkinkan asap pembakaran disaring menggunakan sistem cyclone dan semprotan air, yang berfungsi menurunkan emisi hingga berada pada ambang batas yang diizinkan oleh peraturan.

Erzaldi menekankan bahwa solusi ini tidak hanya menangani persoalan penumpukan sampah, tetapi juga ramah lingkungan dan sesuai dengan regulasi emisi yang berlaku. Ia berharap teknologi ini dapat segera direalisasikan dan diimplementasikan di Babel, sehingga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Ini akan menjadi salah satu solusi yang kita tawarkan untuk mengatasi masalah overload sampah yang terjadi saat ini. Saya berharap teknologi ini dapat diterapkan secepatnya di Babel agar memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” pungkasnya.

Dengan munculnya teknologi seperti Hydrodrive, Babel diharapkan dapat mengurangi beban penumpukan sampah yang menjadi permasalahan besar, khususnya di kawasan Pangkalpinang. Implementasi teknologi ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan di masa mendatang.