Bagian 4: Mengenal Tenun Cual Bangka, dari Sejarah Sampai Proses Produksi
8. Makna Motif
1) Motif Jande Bekecak
Melambangkan kesederhaan dan keanggunan, akan tetapi jika dilihat dari degradasi warnanya yang cukup signifikan, motif ini menyiratkan daya tarik yang kuat.
2) Motif Penganten Bekecak
1) Motif yang menyerupai tumbuhan (Florafis)
Melambangkan jati diri dan kepercayaan diri yang kuat, tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan, pendirian yang teguh untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
2) Motif yang menyerupai hewan (Zoomorfis)
Melambangkan kepemimpinan, kekuatan, kekuasaan dan kebersamaan, ketekunan.
3) Motif campuran tumbuhan dan hewan (zoomorfis dan florafis)
Melambangkan interaksi sosial, gotong royong, harapan dan rejeki yang baik.
4) Motif yang menyerupai benda.
Biasanya terinspirasi dari seorang tokoh yang berpengaruh.
9. Makna Warna
Warna-warna pada tenun cual memiliki makna antara lain:
1) Warna kuning atau emas
Melambangkan kekuasaan, kewibawaan dan sifat seorang pemimpin yang senantiasa mendengarkan aspirasi dari orang banyak.
Warna ini dahulunya diperuntukan bagi seorang raja dan ratu.
2) Merah cerah
Melambangkan ambisi, kebahagiaan dan pusat perhatian.
Warna ini dahulunya diperuntukan bagi sepasang pengantin keluarga bangsawan.
3) Warna marun
Melambangkan cinta kasih, kehangatan, keindahan dan semangat.
Warna ini dahulunya diperuntukan bagi putra dan putri bangsawan.
4) Warna ungu
Melambangkan kemewahan, kebijaksanaan, keunikan dan keberanian.
Warna ini dahulunya diperuntukan bagi perempuan dan laki-laki yang telah menikah dari keluarga bangsawan.
5) Warna hitam
Melambangkan duka dan belasungkawa.
Warna ini dahulunya dipergunakan untuk menutup jenazah anggota keluarga raja.
10. Bahan Baku
Bahan baku terbagi menjadi 2 yaitu:
1) Bahan baku utama
1) Benang lusi
2) Benang pakan
2) Bahan baku penolong
1) Benang emas
2) benang nilon untuk gun dasar
3) cat tektil untuk pewarna tektil
11. Proses Produksi
Menenun cual adalah proses persilangan antara benang lusi yang membujur vertikal dan benang pakan yang membujur horizontal yang dilakukan secara terus-menerus.
1) Benang tenun dibagi menjadi dua bagian. Sebagian untuk lusi dan sebagian lagi unutk pakan. Benang-benang untuk lusi cukup hanya dicelup/diwarnai. sedangkan benang pakan selain dicelup/diwarnai juga diberi motif.
2) Selanjutnya benang pakan yang telah diberi warna/dicelup, diberi motif, digulung dalam palet yang nantinya pada proses penenunan akan dimasukan dalam teropong.
3) Untuk benang-benang lusi dilakukan proses persiapan tenun dimana benang-benang tersebut disusun jajar melalui proses penghanian dan digulung pada penggulung lusi (dayan) pada proses ini dilanjutkan dengan:
1) Memasukkan benang-benang lusi tersebut dalam lubang sisir (suri);
2) Pembuatan desain tenun, untuk tenun dasar dipasang benang-benang gun dasar sedangkan untuk kembang, motif dililitkan gun kembang. (selesai)
Tinggalkan Balasan