TOBOALI, SUARABAHANA.COM — Bupati Bangka Selatan (Basel) Riza Herdavid sangat menyesalkan sikap PT Timah Tbk yang melaporkan warganya Abdullah, nelayan Batu Perahu, ke Polairud Polda Bangka Belitung.

Sikap itu disampaikan Riza saat audiensi Pemkab Basel, Forkopimda, PT Timah Tbk dan nelayan Batu Perahu di Gedung Serba Guna Pemkab Basel, Jumat (20/1/2023).

IMG 20230120 WA0019
Nelayan Batu Perahu melakukan audiensi dengan Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid (Basel), Forkompinda dan Perwakilan PT. Timah di Gedung Serbaguna Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Jumat (20/1/2023).

Kekesalan Riza Herdavid sangat beralasan lantaran sikap nelayan yang tidak anti tambang. Menurut Riza, yang harus diperjelas PT Timah Tbk adalah pola penambangan yang harus jelas dan terbuka.

“Kalian ini (PT Timah Tbk, red) perusahaan besar. Sedangkan masyarakat saya cuma mau mencari makan, coba bicara dulu. Saya kecewa dengan PT Timah yang memperkarakan nelayan kami, padahal nelayan tidak anti tambang,” tegas Riza.

Sikap Riza Herdavid dipertegas dengan siap menyetop dana CSR dari PT Timah Tbk daripada rakyatnya menjadi korban atas sikap PT Timah Tbk.

Sementara itu Ketua Nelayan Batu Perahu, Joni Zuhri, mengatakan sebelumnya warga nelayan Batu Perahu melakukan penolakan terhadap aktivitas Kapal Isap Produksi (KIP) yang beroperasi di Laut Tanjung Ketapang, Rabu (30/11/22) dan mendatangi ramai-ramai KIP.

“Jadi saat ditanya dokumen SPK dan lainnya, mereka tidak bisa menunjukkan. Oleh karena itu KIP tersebut kami usir ramai-ramai dari perairan Tanjung Ketapang,” kata Ketua Nelayan Batu Perahu Joni Zuhri.

“Terkait kejadian itu saudara Abdullah dilaporkan oleh PT. Timah ke Polairud Polda Babel dan juga sudah di periksa, dikarenakan diduga merintangi dan menghalangi-halangi KIP 11 yang beroperasi di perairan laut Tanjung Ketapang,” terangnya.