SUARABAHANA.COM — Kasus demam berdarah di Kabupaten Bangka Selatan mengalami peningkatan. Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan pada awal tahun 2024 ini mencatat 28 orang terkonfirmasi mengalami penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sementara yang mengalami DD (Demam Dengue) mengarah ke DBD tercatat 18 orang dengan angka kematian 2 orang, yang berasal dari Kecamatan Toboali dan Kecamatan Tukak Sadai.

IMG 20240206 WA0003
Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid didampingi Plt Kepala DKPPKB Bangka Selatan, dr. Agus Pranawa bersama Kapolres Bangka Selatan AKBP Trihanto Nugroho saat melakukan fogging di wilayah Kampung Nelayan Kelurahan Tanjung Ketapang Kecamatan Toboali, Senin (5/2/2024).

“Untuk data terkonfirmasi DBD ada 28 orang dan DD (Demam Dengue) mengarah ke DBD ada 18 jadi total 47 orang sampai dengan bulan Januari. Sementara yang meninggal terkonfirmasi dan terverifikasi DBD 2 orang,” kata Slamet Wahidin, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKPPKB Bangka Selatan, Selasa (6/2/2024) pagipagi seizin Plt. Kadis DKPPKB Bangka Selatan, Agus Pranawa.

Menanggapi kejadian ini, DKPPKB Bangka Selatan Provinsi melakukan pengasapan atau Fogging guna mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Senin 5 Februari 2024, di Kampung Nelayan Kelurahan Tanjung Ketapang Kecamatan Toboali.

“Hari ini kami bersama Forkopimda turun langsung mengecek ke lapangan terkait dengan penyakit DBD ini. Setelah kita cek kasus DBD kita mengalami peningkatan sehingga hari ini melalui dinas terkait kami melakukan fogging khususnya di Kampung Nelayan,” kata Riza Herdavid, Bupati Bangka Selatan.

Dia bilang tindakan fogging yang dilakukan bertujuan untuk membunuh nyamuk sebagai salah satu langkah antisipasi atau penanganan dari gigitan nyamuk demam berdarah agar kasus DBD di Bangka Selatan dapat berkurang.

“Fogging ini hanya salah satu dari penanganan DBD, langkah yang paling efektif untuk mencegah penyakit DBD ini dengan cara menerapkan 3M+ dilingkungan sekitar terutama di rumah masing-masing,” ujarnya.

Mengutip dari halodoc.com, ditengah pesona daerah tropis dan subtropis, penyakit demam berdarah (DBD) menjadi ancaman yang tak bisa diabaikan. Menular melalui gigitan nyamuk, DBD telah menciptakan jejaknya di berbagai belahan dunia.

Gejala umum DBD adalah demam tinggi dan gejala serupa flu seringkali menjadi tanda awal DBD. Meskipun kelihatannya sepele, gejala ini tidak boleh diabaikan karena DBD bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Pada tahap parah, DBD dapat menimbulkan pendarahan serius dan bahkan mengakibatkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan syok. Kondisi ini memunculkan ancaman kematian yang nyata, menuntut respons cepat dan efektif.

Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus

Melansir situs ayosehat.kemkes.go.id, kasus demam berdarah terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih.

Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN 3M Plus.

1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:

1. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

2. Menggunakan obat anti nyamuk

3. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi

4. Gotong Royong membersihkan lingkungan

5. Periksa tempat-tempat penampungan air

6. Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup

7. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras

8. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar

9. Menanam tanaman pengusir nyamuk

Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan.

Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB).

Masyarakat diharapkan cukup berperan dalam hal ini. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan DBD dengan 3M Plus.

 

Jangan Lupa Simak Video Rumah Ayah Artis Fiko di Sukadamai Toboali Ludes Dilalap Api