SUARABAHANA.COM – Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) menggelar Forum Konsultasi Publik dan Focus Group Discussion (FGD) untuk penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan 2024-2029. Acara ini berlangsung selama dua hari, 3-4 Oktober 2024, bertempat di Hotel Grand Safran Pangkalpinang.

1000169687
Sumber foto: Diskominfo Bangka Selatan.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Dalam sambutannya, Pj Gubernur menekankan pentingnya menjaga kondusivitas dan sinergi antara perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan masyarakat setempat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, membangun hubungan sosial yang baik, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bangka Selatan, Elfin Elyas, yang juga hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa RAD Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan 2024-2029 tidak hanya menjadi tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan, tetapi juga berfungsi sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, pengusaha, maupun petani. Elfin menekankan pentingnya komitmen dan transparansi dalam pembangunan perkebunan sawit yang berkelanjutan untuk menjaga kesejahteraan ekonomi dan lingkungan.

Elfin juga menyoroti bahwa di tengah meningkatnya permintaan global terhadap minyak kelapa sawit, pendekatan yang berkelanjutan memberikan solusi ramah lingkungan dan sosial. Hal ini mencakup pemilihan lahan yang tepat, pengelolaan hutan yang bijak, dan penerapan metode pertanian yang meminimalkan dampak ekologis.

1000169688 scaled
Sumber foto: Diskominfo Bangka Selatan.

Herman, Kepala Bappelitbangda Kabupaten Bangka Selatan, yang juga menjadi narasumber dalam acara ini, menekankan pentingnya percepatan sertifikasi untuk seluruh entitas yang terlibat dalam sektor kelapa sawit, baik pengusaha maupun petani. Sertifikasi seperti RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) sangat diperlukan agar produk kelapa sawit yang dihasilkan memenuhi standar lingkungan dan sosial yang diakui secara global.

Hal ini tidak hanya melindungi keanekaragaman hayati, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dengan menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki kondisi hidup.

Herman juga memaparkan beberapa tujuan dari disusunnya RAD Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan, yaitu:

  • 1. Meminimalkan dampak lingkungan dengan mengurangi deforestasi, kerusakan habitat, dan emisi gas rumah kaca.
  • 2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan menjamin kondisi hidup yang layak bagi petani kecil dan masyarakat sekitar.
  • 3. Keterlibatan pemangku kepentingan, dengan melibatkan pemerintah, pengusaha, petani, dan masyarakat dalam perencanaan serta implementasi program.
  • 4. Mendukung praktik pertanian berkelanjutan, seperti penggunaan pupuk dan pestisida yang ramah lingkungan serta pengelolaan air yang baik.
  • 5. Meningkatkan daya saing produk kelapa sawit di pasar regional dan internasional dengan memenuhi standar keberlanjutan yang diakui global.
  • 6. Transparansi dan akuntabilitas, dengan menciptakan sistem pengelolaan sawit yang terbuka dan bertanggung jawab.

Forum Konsultasi Publik dan FGD ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari pemerintah, pengusaha, akademisi, serta masyarakat. Narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Bappelitbangda Kabupaten Bangka Selatan, Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta Universitas Bangka Belitung.

Banyak masukan konstruktif dari peserta yang diharapkan dapat memperbaiki dan memantapkan rumusan RAD ini agar lebih berkualitas. Dengan keterlibatan dan partisipasi semua pemangku kepentingan, seluruh pihak diharapkan merasa lebih memiliki tanggung jawab dalam implementasi rencana tersebut. Ini akan meningkatkan dukungan dan komitmen dalam mewujudkan keputusan yang lebih berkualitas serta transparansi dan akuntabilitas di sektor perkebunan kelapa sawit.

Diharapkan melalui kolaborasi pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, masa depan kelapa sawit yang berkelanjutan dapat tercapai, memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang seimbang bagi seluruh pihak, terutama di Kabupaten Bangka Selatan.

Sumber: Diskominfo Bangka Selatan.