SUARABAHANA.COM — Aktivitas penambangan di perairan Keranggan-Tembelok Bangka Barat warga setempat terus menjadi perdebatan publik oleh media online, padahal aktivitas penambangan tersebut cukup kondusif karena didukung dan melibatkan masyarakat setempat.

1000174441
Aktivitas ekonomi masyarakat tampak berjalan kondusif imbas adanya penambanganan timah di wilayah Keranggan-Tembelok. Sumber foto: istimewa.

Aktivitas tambang yang dilakukan oleh warga lokal tersebut mulai menjadi tumpuan ekonomi baru, bahkan pedagang di Pasar Muntok dan toko-toko kelontongan di wilayah tersebut juga ikut merasakan dampak positif dari aktivitas penambangan di perairan Keranggan-Tembelok.

Namun anehnya, ada oknum yang mencoba mengganggu kondusifitas penambangan tersebut melalui pemberitaan di media online yang terkesan membenturkan aparat penegak hukum (APH) dengan rakyat penambang.

Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Babel Ferry mengatakan, Negara dan Pemerintah harus hadir untuk memberikan solusi melalui kebijakan terkait legalitas penambangan rakyat sebagai bentuk keadilan sosial dan repsentasi dari Undang-undang Dasar 1945.

“Negara atau pemerintah harus hadir menentukan sebuah kebijakan yang berpihak kepada rakyat  sesuai dengan amanah UUD 45 pasal 33, yang berbunyi Tanah Air serta kekayaan alam terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara, dan dimanfa’atkan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tegasnya, Rabu, (9/10/2024).

Menurut dirinya, ditengah kondisi perekonomian Bangka Belitung yang sedang tidak baik-baik saja, Tambang di Perairan Keranggan-Tembelok menjadi solusi ekonomi baru bagi warga setempat.

“Sekarang ini perekonomian di Babel sedang tidak baik-baik saja, untuk warga Keranggan-Tembelok serta secara umum Bangka Barat, lokasi ini merupakan harapan untuk mempertahankan harkat hidup mereka.

kita berharap agar para pemimpin di negara ini bersikap bijak menyikapi situasi dan kondisi ekonomi Babel saat ini, ya mungkin dalam bentuk kebijakan diskresi yang berpihak ke rakyat penambang agar rasa kemerdekaan benar-benar dirasakan oleh rakyat,” katanya.

Senada dikatakan Ketua Forum Jaga Babel (Babel) Abi. Menurut Abi, jangan sampai keadaan sudah kondusif di tengah-tengah masyarakat menjadi terganggu oleh oknum tertentu yang membenturkan masyarakat dengan aparat penegak hukum (APH).

“Jangan benturkan antara APH dengan masyarakat sehingga membuat keadaan menjadi tidak kondusif. Beberapa minggu terakhir, suasana di Keranggan-Tembelok cukup kodusif karena yang merasakan dampak positif dari aktivitas tambang tersebut tidak hanya yang bekerja sebagai penambang, tetapi juga warga lainnya.

Ada yang bisa mengelola parkir dan ada juga yang berjualan makanan, ini kan sebuah kondisi yang menghidupkan ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan agar tidak ada oknum yang berupaya memantikkan api dengan tujuan tertentu sehingga membuat kondisi di Keranggan-Tembelok tidak kondusif.

“Hati-hati jika ada oknum yang memantikkan api di tengah masyarakat sehingga membuat tidak kondusif di Keranggan-Tembelok nanti akan menanggung akibatnya sendiri,” tegasnya.