SUARABAHANA.COM — Ketua Pemerhati Kebijakan Publik Pemerintah dan Advokasi (PEKA) Bangka Belitung, Suwanto Kahir, S.H., M.H., menyampaikan pandangannya mengenai keberhasilan mantan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, selama masa jabatannya.

Menurut Suwanto, Erzaldi mampu mengelola perekonomian Bangka Belitung dengan baik, membawa provinsi tersebut menjadi yang terbaik di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

1000177519
Foto ilustrasi. Sumber foto: net

Suwanto menekankan bahwa banyak lapangan pekerjaan tercipta selama Erzaldi memimpin. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai angka 6 persen, tertinggi di wilayah Sumbagsel pada masa itu. “Keberhasilan Erzaldi dalam memimpin terbukti dari perekonomian yang kuat dan meningkatnya lapangan pekerjaan,” ujarnya.

Namun, Suwanto juga menyoroti penurunan ekonomi Bangka Belitung setelah Erzaldi tidak lagi menjabat. Ia menyebut bahwa sejak masa jabatan Erzaldi berakhir, kondisi ekonomi mengalami kemunduran. “Ekonomi kita menurun setelah beliau turun,” katanya.

Selain membahas ekonomi, Suwanto juga menyesalkan penyebaran hoaks yang menargetkan Erzaldi Rosman di media sosial. Ia menyatakan bahwa beberapa pihak menyebarkan informasi palsu mengenai Erzaldi, termasuk kabar bahwa Erzaldi telah ditahan oleh Kejaksaan Agung, yang menurut Suwanto adalah kebohongan belaka.

Suwanto menegaskan bahwa Erzaldi tidak pernah ditahan oleh Kejaksaan Agung, dan menyebut serangan tersebut sebagai upaya lawan politik untuk menjatuhkan nama baiknya. “Jika berita itu benar, mengapa beliau masih berada di sini?” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa Erzaldi menghadapi serangan ini dengan bijak, meski difitnah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Suwanto menilai bahwa lawan politik Erzaldi seharusnya bersaing secara profesional, bukan dengan menyebarkan berita palsu.

Di tengah situasi tersebut, Suwanto meminta masyarakat lebih bijak dalam menyaring informasi dari media sosial. Banyak informasi yang menyesatkan dan tidak berdasar, kata Suwanto, yang disebarkan untuk merusak reputasi seseorang, terutama dalam ranah politik.

Menurut Suwanto, masyarakat perlu berhati-hati dalam mempercayai dan menyebarkan berita. Ia menekankan pentingnya mencari kebenaran sebelum menerima informasi dari media sosial. “Jangan mudah terpengaruh oleh berita miring yang tidak jelas sumbernya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Suwanto mengajak masyarakat untuk lebih selektif dalam mengonsumsi berita, terutama yang terkait dengan politik. Ia menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat agar tidak ikut serta dalam penyebaran berita palsu.

Di sisi lain, Suwanto juga menyampaikan bahwa dukungan terhadap Erzaldi Rosman tetap kuat, terutama dari organisasi seperti PEKA. Menurutnya, banyak pihak yang masih mengakui kemampuan dan prestasi Erzaldi selama memimpin Bangka Belitung.

Dalam menghadapi Pilkada 2024, Suwanto berharap masyarakat dapat fokus pada prestasi yang nyata, bukan pada kabar burung atau fitnah yang tidak memiliki dasar kebenaran. “Kita harus melihat apa yang sudah dicapai, bukan termakan hoaks,” ujarnya.

Dengan maraknya hoaks yang menyerang Erzaldi, Suwanto berharap masyarakat lebih cerdas dalam menyaring informasi, serta tidak terpengaruh oleh berita negatif yang menyebar di media sosial.

Ia pun menutup dengan menghimbau masyarakat agar tetap fokus pada fakta dan pencapaian yang telah dicapai Erzaldi selama masa jabatannya, daripada mempercayai berita yang tidak berdasar.