Toboali – Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid melakukan tanam perdana pada program Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP) di Desa Nyelanding Kecamatan Air Gegas Kabupaten Bangka Selatan, Selasa (18/1/2022).

Program ini dilakukan dalam rangka pendanaan dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) guna meningkatkan kembali produktivitas kelapa sawit rakyat.

Riza Herdavid menyampaikan bahwa untuk tahun 2022 Desa Nyelanding memperoleh kuota peremajaan kelapa sawit seluas 129 hektare. Dia berpesan agar warga yang kebun sawitnya telah tidak produktif dapat mengajukan permohonan kepada dinas terkait.

Kata Riza, dalam program peremajaan sawit rakyat tersebut selain mendapat bantuan bibit, petani juga akan mendapat bantuan pupuk, saprodi hingga biaya penanaman dan pembersihan lahan.

“Hari ini Pemkab Bangka Selatan hadir di Desa Nyelanding. Kami berharap agar warga yang kebun wasitnya sudah tidak produktif agar dapat mengajukan kepada dinas terkait dalam hal ini dinas pertanian.

Untuk satu hektare, kalau terverifikasi dari pusat maka akan mendapat kurang lebih Rp 30 juta. Kami berharap program ini dapat dimanfaatkan masyarakat Bangka Selatan. Desa Nyelanding mendapat 129 hektare peremajaan di awal,” ungkap Riza Herdavid.

Data yang berhasil dihimpun, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyalurkan Rp 6,34 triliun untuk program peremajaan sawit rakyat (PSR) mulai 2016 hingga Oktober 2021.

Direktur perencanaan dan pengelolaan dana BPDPKS Kabul Wijayanto mengatakan peremajaan sawit atau replanting dalam kurun waktu tersebut mencapai seluas 234.392 hektare yang melibatkan 102.209 pekebun.

Program peremajaan sawit ini untuk meningkatkan produktivitas kebun. Hingga saat ini, produktivitas sawit Indonesia masih sekitar 3 ton-4 ton per hektare setara minyak sawit mentah (CPO).

Program peremajaan sawit ini diharapkan bisa mendorong pekebun dalam menjalankan praktik berkebun yang baik, sehingga produksi sawit yang dihasilkan semakin tinggi dengan luas lahan yang sama.