Toboali – DPRD Kabupaten Bangka Selatan menggelar Sidang Paripurna Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Bangka Selatan Tahun Anggaran 2021.

Rapat Paripurna berlangsung di Ruang Sidang Paripurna Junjung Besaoh Komplek Kantor DPRD Kabupaten Bangka Selatan, Jalan Gunung Namak Parit Tiga Toboali, Kamis (31/3/2022) sore.

Wakil Ketua II DPRD Bangka Selatan Muzani Abdullah mengatakan LKPJ Bupati Bangka Selatan Tahun Anggaran 2021 yang baru saja disampaikan akan dibahas bersama anggota.

Pembahasan ini, kata Muzani, untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pemerintah untuk menjadi pertimbangan, sehingga ke depan dapat lebih bersinergi. LKPJ ini merupakan tolak ukur untuk kinerja di masa depan.

Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid melalui Wakil Bupati Debby Vita Dewi menyebut penyampaian LKPJ tahun 2021 tidak mengalami kendala dan dilaporkan ke DPRD tepat waktu.

Menurut Debby, LKPJ Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan pada tahun anggaran 2021 memiliki target pendapatan sebesar Rp 880.761.648.335,11 dan terealisasi sebesar Rp 824.352.608.302,09 atau sebesar 93,60 persen.

“Rinciannya target PAD sebesar Rp 63,2 Miliar dan terealisasi sebesar Rp 63,3 Miliar atau sebesar 100,20 persen. Target pendapatan transfer dari dana perimbangan sebesar Rp 783,6 Miliar dan terealisasi sebesar Rp 727,15 Miliar atau sebesar 92,80 persen.

Untuk target lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp. 33,9 Miliar dan terealisasi sebesar Rp 33,86 Miliar atau sebesar 99,76 persen,” jelas Debby.

Selanjutnya, ungkap Debby, target belanja daerah Kabupaten Bangka Selatan tahun anggaran 2021 sebesar Rp 883,69 Miliar dan terealisasi sebesar Rp 757,64 Miliar atau sebesar 85,74 persen, dengan rincian target belanja operasi Rp 584,17 Miliar dan terealisasi sebesar Rp 536,98 Miliar atau sebesar 91,92 persen.

Sementara target belanja modal sebesar Rp 165,448 Miliar dan terealisasi sebesar Rp 149,56 Miliar atau sebesar 90,40 persen. Target belanja tidak terduga sebesar Rp 23,5 Miliar terealisasi sebesar Rp. 16,42 Miliar atau sebesar 69,89 persen. Target belanja transfer Rp 110,5 Miliar dan terealisasi sebesar Rp 54,6 Miliar atau 49,45 persen.

“Sehingga pada tahun 2021 Kabupaten Bangka Selatan mengalami defisit anggaran Rp 66,7 Miliar. Sementara pembiayaan neto sebesar Rp 2,93 Miliar. Maka terdapat SilPA tahun 2021 sebesar Rp 69,63 Miliar,” tandas Debby.