Wamenkeu Sebut Belanja Negara Mesti Makin Dipertajam
Jakarta — Dunia dikejutkan dengan terjadinya gejolak geopolitik perang Rusia-Ukraina ditengah kewaspadaan akan peningkatan harga akibat pemulihan ekonomi.
Dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah tahun 2023, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan bahwa Presiden RI mengingatkan untuk juga memperhatikan reformasi Indonesia, walaupun harus memperhatikan kondisi global.
Hal ini disampaikan Wamenkeu di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2022 (Musrenbangnas 2022), Kamis (28/04).
“Arahan Bapak Presiden seperti yang disampaikan tadi pagi adalah mobilisasi pendapatan negara. Pendapatan negara harus diperkuat, lalu kemudian belanja harus kita perbaiki, dipertajam. Penajaman belanja di KL maupun di berbagai region perlu kita lakukan bersama,” kata dia seperti dilansir Kemenkeu.go.id.
Wamenkeu menjelaskan di tahun 2023 arah kebijakan APBN tetap kepada lima hal. Yaitu, perbaikan kualitas SDM, perbaikan infrastruktur, melanjutkan reformasi birokrasi, revitalisasi industri dan juga mendorong ekonomi hijau.
Bidang belanja akan tetap dijaga oleh APBN, sementara APBN sendiri akan melakukan konsolidasi fiskal. Tentu belanja pemerintah harus tetap fleksibel, tambah Wamenkeu, namun harus dipertajam.
Wamenkeu juga menjelaskan pagu indikatif belanja Kementerian/Lembaga 2023 sebesar Rp977,1 triliun.
Sedangkan untuk kebijakan umum mengenai transfer ke daerah, Wamenkeu menyebut daerah akan tetap diberikan anggaran DAK non fisik, DAK Fisik, Dana Bagi Hasil, Dana Insentif Daerah, dan Dana Desa.
“Tentu kita harapkan seluruh daerah akan melakukan penajaman belanja pada saat kita sedang menangani pemulihan ekonomi.
Dibawah UU HKPD yang baru kita akan melakukan penajaman konvergensi, penajaman sinergi antara belanja pusat dan belanja daerah. karena seluruh belanja APBN dan APBD adalah untuk rakyat,” tandas dia.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan