Toboali — Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) kembali menjadi sorotan publik. Sorotan ini bermula saat ada pelajar mendapat pelayanan kurang baik usai pingsan saat mengikuti upacara penurunan bendera HUT ke-77 RI Tahun 2022.

Mengetahui hal tersebut, anggota DPRD Kabupaten Bangka Selatan Wendy melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) ke RSUD Basel. Hal ini untuk menindaklanjuti kabar tersebut dan melihat langsung sejauh mana pelayanan di bagian Unit Gawat Darurat (UGD).

Anggota DPRD Kabupaten Bangka Selatan Wendy melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) ke RSUD Basel, Selasa (23/8/2022). Foto: istimewa.

“Setelah ketemu langsung dengan pihak RSUD ternyata jawaban mereka membenarkan adanya masalah itu. Kami berharap masalah ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. RSUD Basel ini ujung tombak palayanan kesehatan terhadap masyarakat,” kata Wendy di Toboali, Selasa (23/8/2022).

Minta Evaluasi Kinerja Direktur

Untuk itu, Wendy menyarankan Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid melakukan evaluasi kinerja Direktur RSUD. Dikatakan Wendy, Dirut RSUD harus mampu menerjemahkan program berobat gratis yang Pemkab Basel.

Ditambahkan Wendy, program berobat gratis Pak Bupati dan Bu Wabup sangat baik. Oleh karenanya, dirinya selaku pihak legislatif harus mengawalnya agar dampaknya bisa masyarakat rasakan langsung.

Selesai sidak ini, kata Wendy, pihaknya akan segera memanggil Direktur RSUD untuk menanyakan langsung permasalahan di RSUD saat ini.

Kasi Pelayanan RSUD Basel, Miswati, kepada wartawan mengakui bahwa dalam penanganan terhadap pasien pelajar pingsan tersebut terjadi kesalahan prosedur.

Menurut dia, pihaknya sudah mengunjungi rumah pasien tersebut untuk meminta maaf atas pelayanan yang kurang baik. Dia menjelaskan yang menjadi masalah adalah bukan ketersediaan oksigen.

“Tapi masalah stok obat untuk pasien asma yang dicampur dengan oksigen. Saat pasien pingsan itu dibawa ke UGD kami kehabisan stok karena pesanan kami belum tiba,” ungkapnya.

Dia menegaskan, niat dokter yang menangani semata-mata agar pasien tersebut dapat cepat tertolong, walaupun dalam penanganannya terjadi kesalahan prosedur. Pihaknya berjanji akan mengevaluasi masalah ini.

Sementara Direktur RSUD Bangka Selatan Muhammad Fauzan saat dikonfirmasi terkait masalah ini belum menjawab pesan singkat WhatsApp wartawan. Dia hanya membaca upaya konfirmasi wartawan.