TOBOALI, SUARABAHANA.COM — Kepala Desa (Kades) Batu Betumpang berinisial TF memilih bungkam usai dilaporkan ke Polres Bangka Selatan (Basel) oleh Suharmi (62 Tahun) pada Selasa 18 Oktober 2022 atas dugaan penganiayaan.

Bungkamnya TF terlihat saat dikonfirmasi Suara Bahana melalui pesan WhatsApp pada Rabu 19 Oktober 2022 pagi terkait kasus yang menimpanya atas laporan Suharmi.

Meskipun pesan wartawan telah dibaca, namun hingga saat ini Suara Bahana belum mendapat jawaban atas konfirmasi tersebut.

Sementara Kapolres Bangka Selatan AKBP Joko Isnawan melalui Kasat Reskrim AKP Chandra Satria Adi Pradana pada Rabu 19 Oktober pagi juga belum membalas pesan konfirmasi Suara Bahana.

Namun seperti dikutip lensabangkabelitung.com pada Selasa 18 Oktober 2022, AKP Chandra Satria Adi Pradana membenarkan adanya laporan tersebut.

“Nanti akan kita cek, kita pelajari dulu karena kami akan melakukan konfirmasi dulu sama Kadesnya,” ujar Chandra Satria Adi Pradana.

Sebelumnya, Suharmi warga Desa Batu Betumpang sebenarnya enggan memperpanjang tali kelambu dan melaporkan kasus tersebut ke Polres Bangka Selatan.

Namun, dia dan keluarganya tidak bisa menerima lantaran ada salah satu kepala dusun mengajaknya berkelahi.

Menurut Suharmi, aksi penganiayaan terjadi pada Senin 17 Oktober 2021 pukul 10.30 WIB saat dirinya hendak mengambil bibit sawit untuk ditanam di lahan yang diakui sebagai miliknya.

Menurut dia, Kades dan Kadus sempat menghadang dan melarang dirinya menanam bibit sawit di lahan tersebut karena lahan itu dianggap milik desa yang berada di kawasan perkotaan baru.

Diakui Suharmi, dirinya bersikeras menanam bibit sawit di lahan tersebut karena mengklaim lahan tersebut adalah miliknya yang sudah diketahui oleh kades-kades sebelumnya.

“Kemudian dia langsung menampar kepala saya satu kali, lalu mencekik leher saya dan menendang motor saya,” kata Suharmi.