KOBA, SUARABAHANA.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), mengadakan acara Pembinaan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) Tahun 2022, bertempat di Grand Vella Hotel, Kecamatan Pangkalanbaru, Bateng, Rabu (30/11/2022).

Kegiatan tersebut mengusung tema “Mewujudkan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang Aktif, Mandiri dan Produktif Melalui Pembinaan dan Pemberdayaan yang Berkelanjutan untuk Mendukung Pembangunan di Kabupaten Bangka Tengah”.

Bupati Bateng, Algafry Rahman ST, menyampaikan, untuk semua Ormas harus mendaftarkan organisasinya ke Kesbangpol Bangka Tengah.

“Jika tidak terdaftar, maka Ormas tersebut ilegal atau tidak diakui. Jika tidak diakui, maka tidak berhak untuk mendapatkan sesuatu,” kata Algafry.

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman.

Menurut Orang Nomor Satu di Bumi Selawang Segantang ini, ormas merupakan lembaga sosial yang tidak mendapatkan gaji, tetapi bagi orang yang merasakan betul keberadaan organisasi, betul-betul ingin menikmati keberadaan organisasi pasti merasakan nikmatnya ketika berada disitu.

“Jika dalam suatu organisas hanya sekedar ada nama di kertas saja, maka itu percuma. Tetapi jika kita berada di organisasi itu, kita menjadi barometer, tolak ukur dan harapan bagi orang lain itu lebih akan dianggap penting,” ungkapnya.

Menurut Algafry pula, dalam berorganisasi bukan berarti menunjukan bahwa kita itu hebat, berkuasa, tetapi harus menyakini bahwa kita orang yang mampu melakukan itu, tanamkan diri kita bahwa kita mampu melakukan apa saja yang ditugaskan disitu.

“Keberadaan kita di ormas ini bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan baik, karena modal utama nya adalah komunikasi. Bagaimana organisasi tersebut bisa berkembang kalau komunikasinya saja tidak ada,” ungkapnya.

Bupati Algafry berharap, kedepannya semua ormas bisa bersinergi dengan Pemkab Bateng. “Ayo bersama-sama saling membantu dan mendukung masyarakat khususnya Bateng agar lebih maju lagi,” katanya.

Ormas Lokal Mendominasi di Bateng

Disamping itu, Kepala Badan Kesbangpol Bateng, Samsul Komar SE MA menyampaikan, dimana jumlah Ormas yang ada di Bateng ini banyak sekali, tetapi yang terdeteksi dari Kesbangpol sekitar 90an.

“Kesbangpol Bateng, lebih giat lagi untuk berkoordinasi karena bagaimanapun Ormas ini adalah mitra kami di dalam membangun Kabupaten Bateng ini,” katanya.

Menurut Samsul, dimana sebelumnya ketika pemekaran wilayah Bateng pada tahun 2003, justru yang sangat giat sekali untuk mendorongnya adalah Ormas-ormasnya.

“Dimana waktu itu, saya baru berusia 24 tahun, dan masih aktif di Karang Taruna, jadi kita juga dimobilisasi oleh tokoh-tokoh masyarakat untuk turut mendukung terwujudnya Bateng,” katanya.

“Terbukti pada hari ini, kita menyaksikan bagaimana perkembangan Kabupaten Bateng ini, dan Alhamdulillah beberapa tahun terakhir Bateng berhasil meraih prestasi dengan segala keterbatasannya,” imbuhnya.

Menurut Samsul, ada 3 macam ormas yang ada di Kabupaten Bateng yakni Ormas Nasional, Ormas Plat Merah, dan Ormas Lokal. Dimana yang paling banyak adalah Ormas Lokal.

Pemerintah Butuh Ormas, Ormas Butuh Pemerintah

Selanjutnya, Bahjatul Murtasidin sebagai Narasumber dari UBB menyampaikan, kegiatan hari ini adalah kegiatan pertama kali dilakukan antara UBB dengan Kesbangpol Bateng. “Semoga kedepannya, bisa tetap bersinergi,” katanya.

Ia juga mengungkapkan, per-Juni 2022, Ormas yang ada di Indonesia sebanyak 512.996. Jika disimpulkan, dimana sangat banyak dan tidak bersifat homogen.

“Disatu sisi, pemerintah sangat butuh dengan Ormas, begitu juga Ormas sangat butuh dengan pemerintah, sehingga satu sama lain saling membutuhkan,” katanya.

Bahjatul juga menyampaikan, Nama lain Ormas/CSO adalah NGO (Non Goverment Organization), PVO (Private Voluntary Organization), NPO (Non Profit Organizatio), dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).

Variasi CSO/NGO dari proses kemunculannya yaitu; NGO yang muncul karena mendapatkan dukungan dari pemerintah baik dari dana maupun fasilitas, NGO yang dibentuk oleh lembaga-lembaga donor, NGO yang dibentuk tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, NGO yang muncul sebagai perwakilan yang ada di luar negeri. (Siska/RB)

Sumber: radarbahtera.com / Jaringan Media Group