Tiga ABK Kapal Kayu Dilaporkan Hilang di Perairan Tembelo, dalam Pencarian Tim SAR Gadungan
SUARABAHANA.COM — Dalam kejadian yang mengejutkan, tiga ABK kapal kayu yang beralamat di Desa Bakik, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat dilaporkan hilang bersama ponton yang sedang mereka tarik untuk dilakukan perbaikan di perairan Tembelo.
Kejadian ini meninggalkan keluarga dan komunitas nelayan setempat dalam kekhawatiran yang mendalam.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa dalam keterangan tertulis mengatakan, pada tanggal 26 September 2023, sekitar pukul 19.00 WIB, Edi (22 tahun), Sunar (35 tahun), dan Mukiong (35 tahun) yang merupakan tiga ABK kapal kayu, sedang melakukan perbaikan terhadap ponton yang mereka tarik.
Ponton ini mengalami kerusakan di sekitaran Perairan Tembelo dan memerlukan perbaikan segera. Para ABK ini berupaya melakukan perbaikan dengan lego jangkar yang mereka miliki. Namun, nasib buruk datang saat kurangnya alat yang dibutuhkan dalam proses perbaikan.
“Kapal kayu yang menarik ponton ini terpaksa kembali ke pelabuhan Mentok untuk mengambil alat yang diperlukan. Pada saat itu, ketiga ABK tetap tinggal di lokasi perairan Tembelo menunggu kedatangan kapal kayu tersebut,” katanya, Rabu (27/9/2023) malam.
Pemilik ponton, Bapak Risma, kembali ke lokasi keesokan paginya dengan harapan melanjutkan perbaikan ponton. Namun, untuk kejutannya, ponton dan tiga ABK tersebut sudah tidak ada lagi di tempat. Pemilik ponton berusaha melakukan pencarian hingga sore hari, tetapi hasilnya nihil.
Laporan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang
Pada pukul 16.06 WIB, Bapak Firdaus selaku Himpunan Nelayan Mentok mengetahui kejadian ini dan segera melaporkannya ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang. Informasi ini menjadi titik awal dari operasi pencarian dan pertolongan yang berkoordinasi.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang dengan cepat merespons laporan ini dan membuka operasi SAR (Search and Rescue) Gabungan. Mereka mengirimkan satu tim rescue dari Pos Unit Siaga SAR Mentok menuju lokasi kejadian.
“Pada saat kejadian, ketiga ABK sedang melakukan perbaikan terhadap ponton yang mereka tarik.
Namun, dikarenakan kekurangan alat untuk memperbaiki, kapal kayu yang menarik ponton kembali menuju pelabuhan Mentok untuk mengambil alat guna memperbaiki ponton tersebut. Namun, keesokan harinya, ponton dan ketiga ABK tidak berada di lokasi lego jangkar,” ungkapnya.
Kehilangan tiga ABK yang merupakan tulang punggung keluarga ini telah menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan keluarga mereka. Selain itu, komunitas nelayan setempat juga turut prihatin dengan kejadian ini.
Pencarian terhadap tiga ABK yang hilang ini masih terus berlanjut. Semua pihak berharap agar mereka dapat segera ditemukan dengan selamat dan kembali ke pelukan keluarga mereka.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan