SUARABAHANA.COM – Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pangkalpinang, Juhaini, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), menghadiri rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah tahun 2024 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri RI secara virtual di Smart Room Center Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (27/5/2024).

Rapat ini merupakan bagian dari upaya rutin yang dilakukan setiap Senin, dipimpin oleh Plt. Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, dan diikuti oleh berbagai pemerintah provinsi serta kabupaten/kota se-Indonesia.

Tomsi Tohir menekankan pentingnya evaluasi mingguan untuk menyusun konsep dan perencanaan utuh sebagai langkah pengendalian inflasi yang lebih efektif.

“Selama ini kita tidak memiliki konsep yang komprehensif. Dari bulan September 2022 hampir dua tahun kita hanya berupaya memadamkan api, ibaratnya seperti itu, tetapi konsep kita secara utuh belum ada,” ujar Tomsi.

Menurutnya, komitmen bersama dalam upaya pengendalian jangka panjang sangat penting. Tomsi meminta semua pihak, baik kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah, untuk fokus pada perencanaan yang memperhatikan berbagai faktor seperti kegiatan masyarakat yang bisa mempengaruhi kebutuhan serta kondisi cuaca yang dapat mengganggu distribusi.

Tomsi menekankan bahwa pengendalian inflasi tidak hanya harus dilakukan melalui langkah-langkah jangka pendek seperti operasi pasar dan kunjungan ke pasar, tetapi juga melalui perencanaan jangka panjang.

“Ini tolong dibuat rencananya apa dan tolong dibuat juga langkah antisipasinya apa,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya implementasi MOU antar daerah dan kegiatan penanaman yang benar-benar dilaksanakan sebagai langkah konkret dalam pengendalian inflasi.

“Boleh kita berbicara jangka pendek dengan operasi pasar kemudian mengunjungi pasar. Tetapi juga jangka panjang melaksanakan MOU antar daerah ini benar-benar dilaksanakan kemudian penanaman benar-benar harus dilaksanakan,” lanjutnya.

Berdasarkan data BPS, Kota Pangkalpinang masuk dalam 10 kota dengan inflasi terendah secara year on year (y-o-y), yaitu sebesar 2,39 persen. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan dalam pengendalian inflasi, upaya yang telah dilakukan cukup efektif.

Namun, masih diperlukan strategi dan perencanaan yang lebih komprehensif untuk memastikan stabilitas inflasi di masa depan.

Rakor yang diikuti oleh TPID Kota Pangkalpinang ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan inflasi.

Evaluasi rutin dan perencanaan yang matang menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan inflasi, terutama dalam menghadapi faktor-faktor eksternal seperti cuaca dan kegiatan masyarakat.

Dengan adanya komitmen bersama dan langkah-langkah yang konkret, diharapkan pengendalian inflasi dapat lebih efektif dan berkelanjutan. Kota Pangkalpinang, dengan pencapaian inflasi terendahnya, bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan strategi pengendalian inflasi yang baik.

Sumber: Kominfo Pangkalpinang