SUARABAHANA.COM – Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Juhaini, menyerahkan secara simbolis bantuan cadangan pangan kepada warga di Kecamatan Rangkui. Penyerahan bantuan berlangsung di Kantor Pos Pangkalpinang pada Rabu (5/6/2024).

Bantuan ini merupakan bagian dari program pemerintah pusat yang ditujukan untuk mendukung 1422 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Rangkui.

Dalam sambutannya, Juhaini menjelaskan bahwa bantuan berupa 10 kilogram beras per keluarga ini diharapkan dapat membantu meringankan beban warga serta menekan angka inflasi di Pangkalpinang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Pangkalpinang pada Mei 2024 tercatat sebesar 1,97 persen, dengan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebagai penyumbang terbesar.”Beras menyumbang 0,9 persen terhadap inflasi pada Mei 2024,” ungkap Juhaini.

Namun, inflasi month-to-month menunjukkan angka negatif, yang berarti Pangkalpinang mengalami deflasi sebesar 0,34 persen. Hal ini memberikan indikasi positif mengenai stabilitas harga pangan di kota ini.

Penyaluran bantuan tidak hanya terbatas pada Kecamatan Rangkui. Total keseluruhan penerima bantuan di Kota Pangkalpinang pada bulan Mei mencapai 8318 KPM, yang tersebar di tujuh kecamatan. Setiap KPM mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram, yang diharapkan dapat mencukupi kebutuhan pangan mereka terutama menjelang momen Iduladha.

“Kami harapkan dengan bantuan ini dapat menstabilkan pangan di Pangkalpinang dan membantu masyarakat, apalagi ini mau momen Iduladha. Bisa bermanfaatlah bantuan yang diberikan ini,” kata Juhaini.

Program bantuan cadangan pangan ini memiliki dampak ekonomi yang signifikan, terutama dalam konteks mengurangi tekanan inflasi yang disebabkan oleh harga pangan. Inflasi yang terkendali memberikan ruang bagi masyarakat untuk meningkatkan daya beli mereka, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara keseluruhan.

Selain itu, distribusi bantuan pangan juga diharapkan dapat mendorong konsumsi domestik yang lebih stabil. Dengan demikian, roda perekonomian lokal dapat berputar lebih dinamis, memberikan dampak positif bagi sektor-sektor lain di Pangkalpinang.

Salah satu penerima bantuan, Nurbaiti, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan. “Bantuan ini sangat membantu kami, terutama saat menjelang Iduladha. Kami bisa lebih tenang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Respons positif seperti ini menunjukkan bahwa program bantuan pangan dari pemerintah pusat memiliki manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.

Dengan adanya program bantuan seperti ini, diharapkan pemerintah kota dapat terus mengembangkan kebijakan yang proaktif dalam menstabilkan harga pangan dan mendukung kesejahteraan masyarakat. Langkah-langkah strategis dalam mengelola cadangan pangan dan mendistribusikannya secara tepat sasaran akan sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi di Pangkalpinang.

Ke depan, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah perlu terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa bantuan semacam ini dapat terus berlanjut dan mencakup lebih banyak penerima manfaat. Dengan demikian, target untuk menurunkan inflasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai dengan lebih efektif.

Program bantuan cadangan pangan ini bukan hanya sekadar pemberian bantuan material, tetapi juga simbol dari upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat. Dengan semangat gotong-royong dan kolaborasi yang kuat, Pangkalpinang dapat terus maju menuju masa depan yang lebih sejahtera dan stabil.