SUARABAHANA.COM — Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) bersama Kodim 0432/Bangka Selatan mengadakan kegiatan karya bakti di Benteng Toboali, Jumat pagi (5/7/2024). Acara ini bertujuan untuk melestarikan salah satu situs cagar budaya penting di daerah tersebut. Selain Kodim 0432, kegiatan ini turut melibatkan Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, Polsek, dan Posmat Angkatan Laut Toboali.

Firmansyah, Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, dan Olahraga Kabupaten Bangka Selatan, menyatakan bahwa Benteng Toboali memiliki nilai sejarah yang tinggi dan harus dirawat dengan baik. “Benteng Toboali adalah salah satu bangunan cagar budaya dengan nilai sejarah tinggi yang perlu dijaga dan dirawat,” ungkapnya. Menurutnya, pelestarian situs ini memerlukan sinergi antara pemerintah daerah, pusat, serta dunia pendidikan dan masyarakat.

Komandan Kodim 0432/Bangka Selatan, Letkol Arh Sebmy Setiawan, juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari cinta kepada tanah air. Dengan melestarikan Benteng Toboali, diharapkan kawasan ini bisa menjadi destinasi wisata yang lebih menarik. “Ini adalah wujud cinta kita kepada tanah air dan bangsa, dengan melestarikan cagar budaya Benteng Toboali,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa dampak dari pelestarian ini diharapkan dapat mendorong perekonomian lokal melalui sektor pariwisata.

Sebmy lebih lanjut menjelaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, instansi terkait, serta masyarakat dalam menjaga cagar budaya. “Dengan sinergi antara pemerintah, instansi lain, kepolisian, angkatan laut, dan masyarakat lokal, hubungan baik akan semakin terjalin,” jelasnya. Kerja sama ini dinilai mampu memperkuat upaya pelestarian cagar budaya sekaligus menciptakan rasa kebersamaan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran serta mereka dalam menjaga warisan budaya dapat meningkat. Firmansyah menggarisbawahi bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga Benteng Toboali agar tetap lestari untuk generasi mendatang. Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah pusat dan dunia pendidikan, sangat diperlukan.

Firmansyah juga berharap bahwa kegiatan seperti ini tidak berhenti pada aksi simbolis semata, melainkan dapat menjadi momentum awal untuk langkah-langkah konkret dalam pelestarian budaya. “Semoga kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk menjaga dan merawat warisan budaya kita secara berkelanjutan,” tutupnya.