Pangkalpinang Tingkatkan Upaya Percepatan Penurunan Stunting
SUARABAHANA.COM – Dalam upaya menurunkan angka stunting, Pemerintah Kota Pangkalpinang, di bawah kepemimpinan Penjabat Wali Kota Budi Utama, terus menggencarkan lima program prioritas, salah satunya adalah “Merdeka Stunting”.
Langkah ini sejalan dengan komitmen terhadap Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 mengenai rencana aksi percepatan penurunan stunting di Indonesia tahun 2021-2024.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kota Pangkalpinang, Agustu Afendi, menyampaikan optimismenya dalam menggerakkan program Merdeka Stunting.
Program ini menjadi salah satu prioritas Pj Wali Kota Pangkalpinang bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pangkalpinang yang diketuai oleh Sekretaris Daerah (Sekda).
Tujuannya adalah untuk terus berupaya menekan angka stunting agar mengalami penurunan yang signifikan.
Menurut Peraturan Presiden, stunting adalah masalah utama kekurangan gizi pada balita di Indonesia.
Stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama dan infeksi penyakit berulang, yang ditandai dengan tinggi atau panjang badan di bawah standar.
“Kondisi stunting di Kota Pangkalpinang berdasarkan Data Survey Status Gizi Indonesia menunjukkan penurunan dari 16,7% pada tahun 2021 menjadi 12,9% pada tahun 2022.
Penurunan sebesar 3,8% ini mengindikasikan tren penurunan stunting di Kota Pangkalpinang yang melebihi target yang sudah ditentukan. Prevalensi stunting Kota Pangkalpinang tahun 2023 berdasarkan Hasil Survey Kesehatan Indonesia tahun 2023 tercatat sebesar 20,7%.
Artinya, terjadi penurunan prevalensi stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Kota Pangkalpinang berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia 2023 dibandingkan dengan Riset Kesehatan Dasar 2018 sebesar 2,8%,” ujar Agustu dalam wawancara, Senin (5/8/2024).
Langkah Nyata Pemerintah KotaPemerintah Kota Pangkalpinang telah melakukan langkah cepat dalam menangani stunting. Salah satunya adalah dengan melakukan screening terhadap anak-anak di Kota Pangkalpinang.
Dari hasil screening, 205 anak berhasil diidentifikasi berpotensi mengalami stunting dan memerlukan penanganan segera.
“Akan diberikan telur dalam gerakan Bunda Bapak Asuh Anak Stunting. Semua ASN di Kota Pangkalpinang, baik dari OPD Kecamatan hingga Kelurahan, akan mengumpulkan telur, minimal lima butir telur, yang kemudian dibagikan kepada keluarga anak yang prioritas stunting.
Dari 205 anak, ada sebagian dari keluarga mampu, namun fokus kami adalah anak dari keluarga tidak mampu. Sebanyak 170 keluarga prioritas stunting akan dibantu dengan telur secara rutin selama enam bulan,” jelas Agustu.
Selain penanganan, Pemerintah Kota Pangkalpinang juga melakukan pencegahan melalui KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) kepada orang tua. Edukasi ini bertujuan untuk merubah perilaku hidup ke arah yang lebih baik dengan memahami masalah gizi, asupan yang tepat, serta menjaga hidup bersih dan sehat.
“Terdapat juga program Bangga Kencana, yang melibatkan kelompok-kelompok untuk memberi edukasi kepada masyarakat agar semakin menyentuh semua lapisan masyarakat di Kota Pangkalpinang.
Ini adalah salah satu upaya kita dalam melakukan pencegahan. Kami berharap sesuai dengan program prioritas Pj Wali Kota Pangkalpinang dan instruksi Sekretaris Daerah selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting untuk menargetkan penurunan hingga ke angka 9,16% pada tahun 2024,” tutupnya.
Sumber: Diskominfo Pangkalpinang
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan