SUARABAHANA.COM — Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) adalah wilayah yang kaya akan sumber daya alam. Namun, hingga saat ini, potensi besar tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Situasi ini menjadi perhatian serius yang memerlukan solusi segera dan strategis.

Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dalam wawancaranya pada Sabtu (16/11/2024), Erzaldi menyampaikan visi dan langkah konkret untuk menghadapi tantangan ini, salah satunya melalui penerapan konsep Ekonomi Biru dan Ekonomi Hijau.

Erzaldi saat wawancara bersama Bangka Pos. Sumber foto: istimewa.

“Melalui pendekatan ini, kami ingin memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan. Tujuannya adalah meningkatkan ekonomi, memperbaiki kesejahteraan masyarakat, sekaligus menjaga ekosistem laut dan lingkungan hidup kita,” ungkap Erzaldi. Ia meyakini, pengelolaan berbasis keberlanjutan menjadi kunci bagi Bangka Belitung untuk berkembang lebih maju.

Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah sederhana. Salah satu isu utama adalah kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan timah yang tidak terkendali. Erzaldi menekankan bahwa diversifikasi ekonomi menjadi prioritas untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan. Ia juga mendorong pengembangan sektor lain seperti pariwisata, perikanan, dan industri kreatif.

Menurut Erzaldi, Bangka Belitung memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi regional yang signifikan di Indonesia. Keunggulan geografis dan sumber daya alamnya menjadikan provinsi ini sangat strategis. “Dengan prinsip keberlanjutan, kita dapat mengoptimalkan potensi ini untuk kepentingan seluruh masyarakat Babel,” tambahnya.

Sebagai informasi, Bangka Belitung memiliki beberapa potensi ekonomi yang dapat diandalkan. Pertama, sektor pertambangan, di mana timah menjadi komoditas unggulan. Provinsi ini dikenal sebagai salah satu produsen timah terbesar di dunia, yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah.

Selain timah, ada pula potensi mineral lainnya seperti pasir kuarsa, kaolin, dan batu granit. Komoditas ini memiliki nilai tambah tinggi jika dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan industri nasional maupun ekspor.

Di sektor pertanian, lada putih menjadi produk andalan. Kualitas lada putih Bangka yang diakui dunia menjadikan komoditas ini salah satu penyumbang devisa utama provinsi. Tak hanya itu, perkebunan karet dan kelapa sawit juga memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal.

Di bidang pariwisata, Bangka Belitung memiliki keindahan alam yang luar biasa. Destinasi seperti Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Parai Tenggiri, dan Pulau Lengkuas menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Keberhasilan film “Laskar Pelangi” turut mempopulerkan pesona wisata daerah ini.

Selain wisata alam, wisata sejarah dan budaya juga memiliki daya tarik tersendiri. Museum timah, peninggalan budaya Melayu, dan tradisi masyarakat Tionghoa menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Bangka Belitung yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

Sektor kelautan dan perikanan juga tidak kalah penting. Perairan sekitar Bangka Belitung kaya akan hasil laut seperti ikan, udang, dan kepiting. Potensi ini dapat dimaksimalkan untuk mendukung industri pengolahan hasil laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Selain perikanan tangkap, Bangka Belitung memiliki peluang besar dalam budidaya ikan dan rumput laut. Potensi ini dapat menghasilkan produk bernilai tambah tinggi sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Lokasi strategis Bangka Belitung juga menjadi keunggulan tersendiri. Terletak di antara Pulau Sumatra dan Kalimantan, provinsi ini menjadi jalur perdagangan yang penting. Akses logistik dan transportasi yang mudah memungkinkan Babel untuk menjadi pusat distribusi barang domestik maupun ekspor.

Dalam mendukung pertumbuhan pariwisata, pengembangan industri kreatif dan UMKM menjadi langkah strategis. Produk-produk khas seperti kerajinan tangan, makanan lokal, dan cenderamata dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.

Erzaldi juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan potensi ini. Dengan tata kelola yang baik, Bangka Belitung dapat menjadi salah satu provinsi terdepan dalam perekonomian regional di Indonesia.

Ia menutup wawancara dengan harapan agar masyarakat Bangka Belitung bersinergi untuk mendukung pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. “Kesejahteraan hanya dapat terwujud jika kita bekerja bersama-sama untuk masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.